Stoicism, atau sering disebut sebagai stoikisme, adalah filsafat kuno yang berasal dari Yunani-Romawi dan telah bertahan selama berabad-abad. Filsafat ini menawarkan panduan praktis untuk menghadapi tantangan hidup dengan cara yang lebih bijaksana dan damai. Stoicism mindset, atau pola pikir stoik, mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, menerima apa yang tidak bisa diubah, dan menjalani hidup dengan integritas serta ketenangan.
Pada dasarnya, stoicism mengajarkan bahwa banyak penderitaan manusia berasal dari keinginan yang berlebihan terhadap hal-hal eksternal, seperti kekayaan, status sosial, atau validasi dari orang lain. Para filsuf stoik seperti Epictetus, Seneca, dan Marcus Aurelius menekankan pentingnya membedakan antara apa yang berada dalam kendali kita (seperti pikiran, tindakan, dan sikap) dan apa yang tidak (seperti cuaca, pendapat orang lain, atau masa lalu). Dengan fokus hanya pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, kita dapat mengurangi stres dan kecemasan yang sering kali menghantui kehidupan sehari-hari.
Salah satu prinsip utama stoicism adalah latihan “dichotomy of control” atau dikotomi kontrol. Prinsip ini mengajarkan bahwa segala sesuatu dalam hidup dapat dibagi menjadi dua kategori: hal yang dapat kita kendalikan dan hal yang tidak bisa kita kendalikan. Misalnya, jika Anda menghadapi masalah di tempat kerja, alih-alih merasa marah atau frustrasi karena perilaku rekan kerja, fokuslah pada bagaimana Anda merespons situasi tersebut. Dengan demikian, Anda tidak hanya menghemat energi, tetapi juga membangun kekuatan mental yang lebih besar.
Selain itu, stoicism juga menekankan pentingnya bersikap rendah hati dan realistis. Para filsuf stoik sering kali menggunakan teknik refleksi harian untuk mengevaluasi tindakan mereka dan belajar dari kesalahan. Marcus Aurelius, misalnya, menulis jurnal pribadi yang kemudian dikenal sebagai Meditations, di mana ia mencatat pemikiran mendalam tentang kehidupan, moralitas, dan ketahanan mental. Teknik ini dapat diadopsi oleh siapa saja untuk membantu meningkatkan kesadaran diri dan pertumbuhan pribadi.
Di era modern, stoicism mindset semakin relevan. Dalam dunia yang penuh dengan tekanan dan distraksi, filosofi ini menawarkan cara untuk tetap tenang di tengah badai kehidupan. Banyak tokoh sukses, seperti investor legendaris Tim Ferriss dan mantan Presiden AS Theodore Roosevelt, mengakui bahwa stoicism telah membantu mereka menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Untuk mempraktikkan stoicism mindset, mulailah dengan melatih diri untuk menerima kenyataan apa adanya, fokus pada tindakan yang produktif, dan hindari keluhan yang tidak berguna. Dengan begitu, Anda akan menemukan kedamaian batin yang lebih besar dan kemampuan untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna.