Trombosit, atau platelet, adalah komponen darah yang berperan penting dalam proses pembekuan. Jumlah trombosit dalam tubuh dapat menjadi indikator kesehatan seseorang. Pemeriksaan trombosit biasanya dilakukan melalui tes darah lengkap (complete blood count/CBC), dan hasilnya membantu dokter mendiagnosis berbagai kondisi medis.
Kisaran Normal Trombosit
Kadar trombosit normal berkisar antara 150.000 hingga 450.000 per mikroliter darah. Nilai di luar rentang ini dapat menandakan gangguan kesehatan yang perlu ditangani.
Trombosit Rendah (Trombositopenia)
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan trombosit di bawah 150.000, kondisi ini disebut trombositopenia. Penyebabnya beragam:
- Infeksi virus, seperti demam berdarah dengue (DBD) atau COVID-19.
- Gangguan sumsum tulang (leukemia, anemia aplastik).
- Reaksi autoimun (ITP – Immune Thrombocytopenia Purpura).
- Efek samping obat (kemoterapi, antibiotik).
- Gangguan ginjal atau kehamilan.
Gejala yang muncul meliputi mudah memar, perdarahan berkepanjangan, atau bintik merah kecil (petechiae). Jika trombosit turun di bawah 50.000, risiko perdarahan spontan meningkat dan mungkin membutuhkan transfusi trombosit.
Trombosit Tinggi (Trombositosis)
Trombosit melebihi 450.000 disebut trombositosis. Terbagi menjadi dua jenis:
- Reaktif: Respons tubuh terhadap infeksi, peradangan, atau defisiensi zat besi.
- Primer: Gangguan sumsum tulang seperti essential thrombocythemia (produksi trombosit berlebihan).
Kadar trombosit tinggi meningkatkan risiko penggumpalan darah yang bisa memicu stroke atau serangan jantung. Meski sering tanpa gejala, beberapa pasien mengalami sakit kepala atau kesemutan. Penanganan meliputi obat pengencer darah (aspirin) atau terapi khusus untuk kasus primer.
Interpretasi Hasil dan Langkah Selanjutnya
Hasil trombosit abnormal tidak selalu menandakan penyakit serius. Contohnya, trombosit turun sementara pada DBD biasanya pulih setelah fase kritis. Namun, jika disertai gejala seperti lemas, perdarahan, atau pembengkakan, konsultasi medis mendesak diperlukan. Dokter akan menganalisis riwayat kesehatan, gejala, dan tes tambahan (misalnya apusan darah atau biopsi sumsum tulang) untuk menentukan penyebab.
Kesimpulan
Pemeriksaan trombosit adalah alat diagnostik penting, tetapi harus diinterpretasi secara holistik. Jangan panik jika hasil tidak normal—beberapa faktor seperti kehamilan atau aktivitas fisik berat bisa memengaruhi kadar trombosit. Selalu konsultasikan hasil pemeriksaan ke dokter untuk penanganan tepat dan menghindari diagnosis mandiri yang berisiko. Dengan memahami makna trombosit, kita dapat lebih waspada terhadap potensi gangguan kesehatan dan mengambil langkah preventif.