Kampanye “Isi Piringku” yang digagas oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang. Program ini dirancang sebagai panduan praktis agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi harian mereka dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami. Dengan slogan “Isi Piringku”, setiap individu diharapkan bisa mengatur komposisi makanan di piringnya sehingga mencakup semua kelompok gizi yang diperlukan tubuh.
Konsep utama kampanye ini adalah pembagian porsi makanan menjadi tiga bagian utama, yaitu karbohidrat, protein, dan sayur-sayuran atau buah-buahan. Karbohidrat seperti nasi, kentang, atau ubi direkomendasikan untuk mengisi separuh dari porsi makanan, sedangkan protein hewani maupun nabati seperti ikan, telur, tempe, atau tahu mengisi seperempat bagian. Sisanya, seperempat lagi diisi dengan sayur-sayuran atau buah-buahan. Pola ini tidak hanya membantu menjaga keseimbangan gizi tetapi juga mendukung gaya hidup sehat bagi semua kalangan usia.
Salah satu kelebihan dari kampanye ini adalah kemudahan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat tidak perlu melakukan perhitungan rumit untuk mengetahui apakah asupan gizinya sudah sesuai. Cukup dengan melihat piring makan, mereka bisa langsung memastikan bahwa makanannya telah terbagi secara proporsional. Selain itu, kampanye ini juga menekankan pentingnya variasi bahan makanan. Misalnya, jenis karbohidrat tidak harus selalu nasi putih; alternatif seperti nasi merah, quinoa, atau oatmeal juga sangat dianjurkan. Begitu pula dengan protein dan sayuran, variasi akan membantu tubuh mendapatkan nutrisi yang lebih lengkap.
Kampanye “Isi Piringku” juga memiliki dampak positif pada penurunan angka stunting (gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi) serta penyakit degeneratif seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi. Dengan menerapkan prinsip ini sejak dini, anak-anak dapat tumbuh dengan optimal, sementara orang dewasa dapat menjaga kesehatan jangka panjang.
Pemerintah, melalui berbagai platform media sosial dan kegiatan edukasi, terus menyebarkan informasi tentang kampanye ini. Tidak hanya di sekolah-sekolah, program ini juga masuk ke lingkungan perkantoran, pasar tradisional, hingga warung-warung makan. Semua lapisan masyarakat diharapkan dapat memahami dan menerapkan konsep “Isi Piringku” dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mendukung kampanye ini, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap kualitas makanan yang dikonsumsi. Mulai dari memilih bahan makanan segar, mengurangi penggunaan bahan pengawet, hingga membatasi konsumsi makanan olahan tinggi gula, garam, dan lemak. Dengan begitu, kampanye ini tidak hanya membahas apa yang ada di piring, tetapi juga bagaimana cara memilih dan menyiapkannya.
