• Cluster II
  • Imunisasi Dasar Lengkap: Perlindungan Optimal untuk Kesehatan Anak Sejak Dini

Imunisasi Dasar Lengkap: Perlindungan Optimal untuk Kesehatan Anak Sejak Dini

Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) adalah program vaksinasi wajib yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melindungi anak dari penyakit menular berbahaya. Program ini mencakup serangkaian vaksin yang diberikan sejak lahir hingga usia 9 bulan, bertujuan membentuk kekebalan tubuh sebelum anak terpapar risiko infeksi. Di Indonesia, IDL menjadi fondasi penting dalam menekan angka kesakitan dan kematian balita akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin (PD3I). Berikut penjelasan lengkap tentang Imunisasi Dasar Lengkap, jadwal, manfaat, serta peran orang tua dalam mendukung keberhasilannya.


Apa Itu Imunisasi Dasar Lengkap?

Imunisasi Dasar Lengkap terdiri dari 7 jenis vaksin yang diberikan dalam waktu tertentu untuk melawan 12 penyakit:

  1. BCG (Bacillus Calmette-Guérin): Mencegah tuberkulosis (TBC) berat seperti meningitis TBC.
  2. HB0: Vaksin Hepatitis B pertama, diberikan dalam 24 jam setelah lahir.
  3. Polio Tetes (OPV) dan Polio Suntik (IPV): Mencegah polio yang menyebabkan kelumpuhan.
  4. DPT-HB-Hib: Kombinasi vaksin untuk difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe b.
  5. PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine): Melindungi dari pneumonia, meningitis, dan sepsis akibat bakteri Streptococcus pneumoniae.
  6. Rotavirus: Mencegah diare berat dan dehidrasi akibat infeksi rotavirus.
  7. MR/MMR: Vaksin campak (measles), rubella, dan gondongan (mumps).

Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap

Berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan RI No. 12 Tahun 2017, jadwal IDL adalah sebagai berikut:

  • Saat Lahir:

    • BCG (1 dosis).
    • HB0 (1 dosis).
    • Polio Tetes (OPV-0) (1 dosis).

    Usia 2 Bulan:

    • DPT-HB-Hib 1 (1 dosis).
    • Polio Tetes (OPV-1) dan Polio Suntik (IPV-1).
    • PCV 1 (1 dosis).
    • Rotavirus 1 (1 dosis).

    Usia 3 Bulan:

    • DPT-HB-Hib 2 (1 dosis).
    • Polio Tetes (OPV-2).
    • Rotavirus 2 (1 dosis).

    Usia 4 Bulan:

    • DPT-HB-Hib 3 (1 dosis).
    • Polio Tetes (OPV-3).
    • PCV 2 (1 dosis).

    Usia 9 Bulan:

    • MR/MMR 1 (1 dosis).

Catatan: Jadwal dapat disesuaikan dengan kondisi anak, tetapi penundaan berisiko mengurangi efektivitas vaksin.


Manfaat Imunisasi Dasar Lengkap

  1. Mencegah Penyakit Mematikan:
  • BCG menurunkan risiko meningitis TBC hingga 80%.
  • Vaksin DPT-HB-Hib mencegah difteri yang pernah menyebabkan KLB di 20 provinsi Indonesia pada 2017.
  • Vaksin polio berhasil membuat Indonesia bebas polio sejak 2014.
  1. Mengurangi Beban Ekonomi:
    Biaya vaksinasi jauh lebih murah daripada biaya rawat inap akibat komplikasi penyakit.
  2. Menciptakan Kekebalan Kelompok (Herd Immunity):
    Cakupan imunisasi >95% melindungi anak yang belum divaksin atau memiliki sistem imun lemah.
  3. Mendukung Target Global:
    Indonesia berkomitmen mencapai target WHO dalam eliminasi campak-rubella dan pengendalian hepatitis B.

Efek Samping yang Umum Terjadi

Sebagian besar efek samping bersifat ringan dan sementara:

  • Demam rendah (37,5–38,5°C).
  • Bengkak atau kemerahan di area suntikan.
  • Rewel atau nafsu makan menurun selama 1–2 hari.
    Efek samping berat seperti kejang atau syok anafilaksis sangat jarang (kurang dari 1 per 1 juta dosis).

Mitos vs Fakta Seputar Imunisasi

  • Mitos: “Imunisasi menyebabkan autisme.”
    Fakta: Penelitian WHO dan CDC membuktikan tidak ada hubungan antara vaksin (termasuk MMR) dengan autisme.
  • Mitos: “Penyakit seperti polio sudah punah, tidak perlu vaksin.”
    Fakta: Polio masih endemis di beberapa negara. Tanpa imunisasi, risiko wabah tetap ada.
  • Mitos: “Vaksin mengandung bahan haram.”
    Fakta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan vaksin halal dan wajib untuk perlindungan jiwa.

Dampak Jika Imunisasi Tidak Lengkap

Anak yang tidak mendapat IDL berisiko:

  1. Tertular penyakit berat dengan komplikasi (misalnya gagal napas pada difteri atau kecacatan akibat polio).
  2. Menularkan penyakit ke anak lain, terutama bayi yang belum divaksin.
  3. Mengalami biaya pengobatan tinggi dan dampak psikologis pada keluarga.

Peran Orang Tua dan Masyarakat

  1. Patuhi Jadwal: Gunakan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) untuk memantau jadwal imunisasi.
  2. Jangan Tertipu Hoaks: Cari informasi valid dari sumber terpercaya seperti IDAI atau Kemenkes.
  3. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan: Laporkan efek samping (KIPI) ke fasilitas kesehatan terdekat.
  4. Dukung Program Pemerintah: Manfaatkan layanan imunisasi gratis di posyandu, puskesmas, atau rumah sakit.

Kesimpulan

Imunisasi Dasar Lengkap adalah hak setiap anak untuk hidup sehat dan terlindungi dari penyakit berbahaya. Dengan cakupan imunisasi tinggi, Indonesia dapat mencapai generasi emas yang produktif dan bebas dari wabah. Orang tua menjadi garda terdepan dalam memastikan anak mendapat vaksinasi lengkap sesuai jadwal.

Jangan tunda imunisasi! Konsultasikan dengan dokter atau bidan jika anak tertinggal jadwal vaksinasi. Bersama kita wujudkan Indonesia Sehat 2030!

Referensi:

  • Kementerian Kesehatan RI.
  • WHO.
  • Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
  • Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.
Share the Post:

Related Posts