Hormon-hormon Kecemasan

Lawan dari hormon kesenangan adalah hormon atau zat kimia dalam tubuh yang terkait dengan stres, kecemasan, dan perasaan negatif. Hormon-hormon ini biasanya dilepaskan sebagai respons terhadap situasi yang menekan atau mengancam, dan mereka memicu reaksi “fight or flight” (melawan atau lari) dalam tubuh. Berikut adalah beberapa hormon atau senyawa yang sering dianggap sebagai “lawan” dari hormon kesenangan:


1. Kortisol

  • Apa itu? Kortisol dikenal sebagai “hormon stres.” Ia diproduksi oleh kelenjar adrenal ketika tubuh menghadapi tekanan fisik atau emosional.
  • Efeknya: Kortisol meningkatkan kadar gula darah, menekan sistem kekebalan tubuh, dan memperlambat fungsi tubuh yang tidak penting dalam situasi darurat. Jika kadar kortisol tetap tinggi untuk waktu yang lama, hal ini dapat menyebabkan kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan masalah kesehatan lainnya.

2. Adrenalin (Epinefrin)

  • Apa itu? Adrenalin adalah hormon yang dilepaskan dalam situasi stres atau berbahaya untuk mempersiapkan tubuh menghadapi ancaman.
  • Efeknya: Adrenalin meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan aliran darah ke otot, membuat tubuh lebih waspada. Namun, jika dilepaskan secara berlebihan atau terus-menerus, adrenalin dapat menyebabkan kecemasan, panik, dan perasaan gelisah.

3. Glutamat

  • Apa itu? Glutamat adalah neurotransmitter utama dalam otak yang berperan dalam proses eksitasi (aktivasi neuron). Meskipun penting untuk fungsi otak normal, kadar glutamat yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan stimulasi saraf.
  • Efeknya: Kelebihan glutamat dikaitkan dengan kecemasan, stres, dan bahkan kerusakan sel saraf jika tidak seimbang dengan neurotransmitter inhibitor seperti GABA.

4. GABA (Gamma-Aminobutyric Acid) yang Rendah

  • Apa itu? GABA adalah neurotransmitter inhibitor utama dalam otak yang membantu menenangkan aktivitas saraf. Meskipun bukan “lawan” langsung dari hormon kesenangan, rendahnya kadar GABA dapat menyebabkan peningkatan kecemasan, stres, dan insomnia.
  • Efeknya: Ketidakseimbangan GABA sering dikaitkan dengan gangguan kecemasan, depresi, dan suasana hati yang buruk.

5. Cytokines Pro-Inflamasi

  • Apa itu? Cytokines adalah protein kecil yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh selama peradangan. Mereka bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami stres atau infeksi.
  • Efeknya: Cytokines pro-inflamasi dapat memengaruhi otak dan menyebabkan perasaan lelah, lesu, dan depresi. Peradangan kronis juga telah dikaitkan dengan gangguan suasana hati.

6. Homosistein

  • Apa itu? Homosistein adalah asam amino yang, jika kadarnya terlalu tinggi, dapat merusak pembuluh darah dan memengaruhi kesehatan otak.
  • Efeknya: Tingginya kadar homosistein dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi, demensia, dan penyakit neurologis lainnya.

Hubungan Antara Hormon Kesenangan dan Lawannya

Hormon kesenangan seperti dopamin, serotonin, endorfin, dan oksitosin bekerja untuk menciptakan perasaan positif, relaksasi, dan kebahagiaan. Di sisi lain, hormon atau senyawa seperti kortisol, adrenalin, dan glutamat cenderung memicu respons stres dan kecemasan. Keseimbangan antara kedua kelompok ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.

Misalnya:


Tips untuk Menyeimbangkan Hormon

Untuk mengurangi pengaruh hormon stres dan meningkatkan hormon kesenangan, Anda dapat mencoba:


Share the Post:

Related Posts