Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin) adalah vaksin wajib yang diberikan kepada bayi untuk mencegah tuberkulosis (TBC), terutama bentuk berat seperti meningitis TBC dan TBC milier. Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam program Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI. BCG menjadi salah satu vaksin pertama yang diterima bayi, idealnya sebelum usia 2 bulan. Berikut penjelasan lengkap tentang imunisasi BCG, manfaat, jadwal, serta hal penting yang perlu diketahui orang tua.
Apa Itu Imunisasi BCG?
BCG adalah vaksin yang mengandung bakteri Mycobacterium bovis yang telah dilemahkan. Vaksin ini dirancang untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab TBC (Mycobacterium tuberculosis). Tuberkulosis adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyebar ke otak, tulang, atau organ lain. Pada anak, TBC berisiko menyebabkan komplikasi berat seperti:
- Meningitis TBC: Infeksi selaput otak yang memicu kejang, kerusakan saraf, atau kematian.
- TBC Milier: Penyebaran bakteri ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
- TBC Tulang: Menyebabkan kelainan bentuk tulang dan gangguan pertumbuhan.
Menurut WHO, sekitar 1 juta anak di dunia terinfeksi TBC setiap tahun, dengan 230.000 kematian. Imunisasi BCG terbukti mengurangi risiko meningitis TBC hingga 80% dan TBC milier hingga 50%.
Jadwal Pemberian BCG
Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI:
- Waktu terbaik: Diberikan sejak lahir hingga sebelum bayi berusia 2 bulan.
- Jika terlambat: Bayi berusia ≥3 bulan harus menjalani uji tuberkulin (Mantoux test) terlebih dahulu untuk memastikan belum terpapar TBC.
BCG hanya diberikan 1 dosis seumur hidup karena kekebalan yang terbentuk bersifat jangka panjang.
Prosedur dan Lokasi Penyuntikan
- Metode: Disuntikkan secara intradermal (lapisan kulit) di lengan kanan atas.
- Reaksi normal: Muncul benjolan kecil di area suntikan, yang akan berkembang menjadi luka kecil (ulkus) dan meninggalkan bekas luka (skar) dalam 2–3 bulan. Proses ini menandakan vaksin bekerja merangsang sistem imun.
Manfaat Imunisasi BCG
- Mencegah TBC Berat: Efektif melindungi anak dari meningitis TBC dan TBC milier.
- Mengurangi Risiko Kematian: Data WHO menunjukkan imunisasi BCG menurunkan angka kematian balita akibat TBC.
- Proteksi Tambahan: Studi menyebut BCG mungkin memberikan perlindungan silang terhadap penyakit infeksi lain, seperti lepra (kusta).
- Mendukung Program Nasional: Indonesia menargetkan eliminasi TBC pada 2030, dan cakupan BCG tinggi (90,2% pada 2022) menjadi kunci keberhasilannya.
Efek Samping yang Umum Terjadi
- Reaksi lokal: Bengkak, kemerahan, atau ulkus di area suntikan (terjadi pada 90% penerima vaksin).
- Pembengkakan kelenjar getah bening: Terutama di ketiak atau leher, biasanya sembuh dalam beberapa minggu.
- Demam ringan: Jarang terjadi dan bersifat sementara.
Efek samping berat (misalnya abses besar atau reaksi alergi) sangat langka. Segera konsultasi ke dokter jika terjadi gejala tidak biasa.
Kontraindikasi dan Pertimbangan Khusus
BCG tidak boleh diberikan pada bayi dengan kondisi berikut:
- Imunodefisiensi berat: Misalnya HIV/AIDS tanpa terapi ARV atau kelainan genetik seperti SCID.
- Sedang menjalani pengobatan imunosupresan: Seperti kemoterapi atau steroid dosis tinggi.
- Ibu hamil: BCG tidak dianjurkan selama kehamilan.
Bayi prematur atau berat lahir rendah (<2.000 gram) dapat divaksin setelah kondisi stabil.
Mitos vs Fakta Seputar BCG
- Mitos: “Bekas luka BCG yang besar berarti vaksin berhasil.”
Fakta: Ukuran bekas luka tidak menentukan keberhasilan vaksin. Bekas kecil tetap menandakan kekebalan terbentuk. - Mitos: “BCG menyebabkan TBC.”
Fakta: Bakteri dalam BCG sudah dilemahkan dan tidak bisa menyebabkan TBC aktif. - Mitos: “Anak dari keluarga bebas TBC tidak perlu BCG.”
Fakta: TBC bisa ditularkan melalui lingkungan, bukan hanya keluarga. Vaksinasi tetap wajib untuk semua anak.
Peran Orang Tua
- Pastikan BCG Diberikan Tepat Waktu: Konfirmasi ke petugas kesehatan bahwa bayi sudah divaksin sebelum pulang dari fasilitas bersalin.
- Perawatan Pasca-Imunisasi:
- Jangan mengoleskan salep atau obat pada luka suntikan.
- Biarkan luka kering secara alami.
- Pantau Jadwal Imunisasi Lainnya: BCG hanya melindungi dari TBC, sehingga anak tetap perlu mendapat vaksin lain sesuai IDL.
Kesimpulan
Imunisasi BCG adalah langkah kritis untuk melindungi anak dari ancaman tuberkulosis berat. Di Indonesia, vaksin ini diberikan gratis di puskesmas, posyandu, atau rumah sakit pemerintah. Dengan cakupan tinggi, BCG tidak hanya menyelamatkan nyawa anak tetapi juga mendukung upaya global memberantas TBC.
Orang tua tidak perlu ragu memberikan BCG kepada buah hati. Konsultasikan dengan dokter jika ada kondisi medis khusus atau pertanyaan seputar reaksi pascavaksinasi. Ingat, imunisasi adalah hak anak untuk hidup sehat!
Referensi:
- Kementerian Kesehatan RI.
- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
- Data Surveilans TBC Indonesia 2023.