BPJS Kesehatan menetapkan 144 kondisi medis yang wajib ditangani di Puskesmas tanpa rujukan ke rumah sakit. Kebijakan ini bertujuan memperkuat peran Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan primer. Berikut daftar lengkapnya:
1. Penyakit Infeksi dan Gangguan Imun
- ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) tanpa komplikasi
- Common cold (pilek biasa)
- Flu (influenza)
- Diare akut tanpa dehidrasi berat
- Infeksi saluran kemih (ISK) ringan
- Infeksi kulit bakteri superfisial (e.g., impetigo)
- Infeksi jamur kulit (e.g., tinea, kandidiasis)
- Scabies (kudis)
- Conjunctivitis (radang mata merah)
- Otitis eksterna (infeksi telinga luar)
2. Gangguan Kulit dan Alergi
- Dermatitis kontak alergi
- Urtikaria (biduran)
- Eksim (eczema)
- Psoriasis ringan
- Rosacea
- Folikulitis
- Herpes zoster non-komplikasi
- Kaligata (urtikaria kronis)
- Gigitan serangga ringan
- Luka bakar derajat 1
3. Gangguan Muskuloskeletal
- Nyeri leher atau punggung bawah non-spesifik
- Keseleo (sprain) tanpa fraktur
- Strain otot
- Bursitis ringan
- Tendinitis
- Nyeri sendi akibat osteoarthritis ringan
- Nyeri bahu (frozen shoulder)
- Skoliosis ringan
- Low back pain mekanis
- Plantar fasciitis
4. Gangguan Gastrointestinal
- Gastritis akut
- Dispepsia fungsional
- Sembelit (konstipasi)
- Hemorrhoid (wasir) ringan
- Flatulensi (kembung)
- Gastroenteritis viral
- Ulkus peptikum tanpa perdarahan
- IBS (Irritable Bowel Syndrome)
- Nyeri perut fungsional
- Hepatitis viral akut (tanpa gagal hati)
5. Gangguan Sistem Saraf
- Sakit kepala tegang (tension headache)
- Migrain tanpa aura
- Vertigo perifer (e.g., BPPV)
- Insomnia primer
- Neuropati perifer ringan
- Bell’s palsy (tanpa kelumpuhan total)
- Kejang demam sederhana
- Nyeri neuropatik ringan
- Carpal tunnel syndrome ringan
- Tremor esensial
6. Gangguan Psikosomatis dan Mental
- Gangguan cemas menyeluruh
- Gangguan stres akut
- Insomnia sekunder
- Kelelahan kronis
- Gangguan penyesuaian emosional
- Somatization disorder
- Gangguan panik tanpa agorafobia
- Depresi ringan
- Gangguan tidur non-organik
- Histeria konversi
7. Gangguan Endokrin dan Metabolik
- Hipertensi terkontrol
- Diabetes melitus tipe 2 stabil
- Obesitas tanpa komplikasi
- Hipotiroid ringan
- Hiperurisemia (asam urat)
- Dyslipidemia
- Sindrom metabolik
- Menopause dengan gejala ringan
- Gangguan menstruasi fungsional
- Defisiensi vitamin D
8. Gangguan Mata dan THT
- Konjungtivitis alergi
- Blefaritis
- Mata kering (xerophthalmia)
- Tinnitus non-pulsatile
- Rinitis alergi
- Sinusitis akut ringan
- Faringitis viral
- Tonsilitis kronis
- Suara serak fungsional
- Vertigo postural
9. Gangguan Reproduksi
- Infeksi vagina bakteri (BV)
- Candidiasis vulvovaginal
- Dispareunia non-organik
- Amenore primer
- Nyeri haid (dismenore)
- Klimakterium (gejala menopause)
- Infertilitas tanpa kelainan struktural
- Kista ovarium fungsional
- Endometriosis ringan
- Mastitis laktasi
10. Gangguan Sistemik dan Umum
- Demam dengue tanpa peringatan tanda syok
- Anemia defisiensi besi ringan
- Dehidrasi ringan
- Malnutrisi ringan
- Gangguan elektrolit ringan
- Edema idiopatik
- Limfedema ringan
- Hiperhidrosis (keringat berlebih)
- Gangguan termoregulasi
- Gangguan pertumbuhan anak
11. Kondisi Traumatik Ringan
- Luka lecet
- Luka robek superfisial
- Memar (kontusio)
- Laserasi kecil (<5 cm)
- Kuku lepas traumatik
- Cedera olahraga ringan
- Terkilir (strain)
- Fraktur rambut (hairline fracture)
- Lebam pasca-benturan
- Luka bakar derajat 1
12. Gangguan Khusus Anak
- Diare akut anak tanpa dehidrasi
- ISPA anak tanpa sesak
- Demam tifoid ringan
- Varicella (cacar air)
- Morbili (campak)
- Pertusis ringan
- Bronkiolitis ringan
- Kolik bayi
- Ruam popok
- Infeksi telinga tengah (otitis media)
13. Gangguan Kesehatan Lingkungan
- Keracunan makanan ringan
- Heat exhaustion (tanpa kegagalan organ)
- Dehidrasi akibat panas
- Kulit kering akibat cuaca
- Gangguan akibat gigitan hewan (tanpa rabies)
14. Gangguan Kesehatan Usia Lanjut
- Osteoarthritis sendi besar
- Sarcopenia ringan
- Gangguan keseimbangan usia lanjut
- Inkontinensia urin stres
- Gangguan kognitif ringan
15. Gangguan Lainnya
- Nyeri kepala pasca-trauma ringan
- Gangguan tidur akibat shift kerja
- Nyeri pascabedah minor
- Gangguan akibat kelelahan visual (e.g., komputer vision syndrome)
- Gangguan pencernaan akibat stres
- Gangguan seksual fungsional
- Gangguan kencing malam (nocturia)
- Gangguan refleks simpatis
- Gangguan termoregulasi
- Gangguan metabolik ringan
Kategori Tambahan
- Asma episodik jarang
- Hipertensi gestasional (tanpa preeklamsia)
- Gangguan menstruasi disfungsi ovarium
- Gangguan tiroid subklinis
Catatan Penting
- Daftar ini mengacu pada Peraturan Direktur Utama BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2022.
- Rujukan ke rumah sakit hanya diperbolehkan jika kondisi memburuk, memerlukan pemeriksaan lanjutan, atau terjadi komplikasi.
- Pasien dengan kondisi di atas tetap berhak mendapat penanganan optimal di Puskesmas.